Jumat, 17 Oktober 2014

Sejarah Dayah Ullumud Diniyah ( DAUD) Blang Paseh Kota Sigli Kab. Pidie

Sejarah Dayah Ullumud Diniyah ( DAUD)

Oleh : Tgk. Fuad. S.Pd.I, MA


dayah ullumud diniyah DAUD Blang Paseh
Dayah Ullumud Diniyah

Dayah Ullumud Diniyah ( DAUD ), begitulah sebutan yang selalu di bicarakan oleh para santri yang belajar disana, dayah ini dulunya adalah madrasah takmiliyah yang di bangun oleh abu daud bereueh pada tahun 1931. Tanah lokasi madrasah itu milik Teuku Chik Bentara Pineung. Sengaja dihibahkan untuk membangun sekolah. Sampai sekarang dayah itu dipimpin oleh Drs.  Tgk. Basyaruddin Albas, 53 tahun. Madrasah ini awalnya dibangun sebagai sekolah islam moderen, namun selepas kemerdekaan Indonesia, madrasah yang dibangun dengan sumbangan-sumbangan masyarakat Pidie ini vakum.Saat indonesia merdeka, madrasah ini vakum. Barulah pada akhir 1970, atas gagasan masyarakat Gampong Blang Paseh, madrasah ini difungsikan kembali walau hanya digunakan sebagai tempat anak-anak belajar mengaji Alquran, sistem pendidikan di Aceh dulunya hanya mengacu pada dayah (Pesantren) tradisional. Kemudian Teungku Daud Bereueh mencoba menggagas sistem pendidikan yang mengkombinasikan ajaran Islam dengan ilmu umum. Belanda mengizinkan didirikan sekolah ini, tapi pengawasan mereka sangat ketat. Sekolah ini dulunya adalah paduan ajaran Islam dan Ilmu pengetahuan umum.
Tidak hanya Teungku Hasan Muhammad di Tiro yang pernah bersekolah di sini. Beberapa tokoh besar Aceh lainnya pun pernah mengenyam pendidikan di sekolah yang sama. Hasan Saleh, Nur el-Ibrahimy, Hasan di Tiro, dan beberapa tokoh lain pernah sekolah di sini Namun sungguh disayangkan, tempat ini tak mendapat sorotan dan bantuan dari pemerintah.Pada tahun 2004 Madrasah Diniyah ini menjadi sangat vakum dan hanya memiliki puluhan santri dan beberapa tenaga pengajar ,dan fasilitas ruang kelas sangat tidak memadai. Bangunan ini masih bangunan semula.

Dayah Ullumud Diniyah
Dayah Ullumud Diniyah dari Ketinggian
Kemudian pada tahun 2009 semenjak Drs. Tgk. Basyaruddin Albas Menjadi Pimpinan Diniyah, sedidikit demi sedikit santri mulai bertambah dan mulai adanya kemajuan, kemudian pada tahun 2014 atas ide dan gagasan dari guru dan juga pimpinan diniyah untuk mendaftarkan diniyah tersebut ke Badan Dayah Kab. Pidie, dan pada saat itu ditawarkan sebuah nama menjadi DAYAH ULLUMUD DINIYAH ( DAUD ) hal tersebut dimaksud agar tidak paradok antara kementerian agama dan badan dayah, karena sebelumnya nama Al-jamiatud diniyah juga sudah terdaftar di kantor kementerian agama Kab. Pidie. Dan sudah mengeluarkan surat izin operasionalnya. Hal tersebut juga di maksudkan agar pemerintah dapat membantu kelangsungan proses pendidikan dan pembelajaran yang ada di dayah ullumud diniyah. dan alhamdulillah sekarang dari segi sarana dan prasarana juga telah tersedia seperti balai pengajian, dan juga MCK semoga akan menunjang prestasi belajar santri nantinya. 

Dari segi mutu dan kualitas sekarang ini diniyah berkembang pesat, dari santri yang sudah mencapai 600 santri ,dan juga guru yang profesional sebanyak 18 orang guru mulai dari tgk. Dayah, guru sertifikasi, jenjang pendikan s1 bahkan sampai s2 dan pengajian dilaksanakan siang dan malam, mata pelajaran yang diajarkan mulai dari pelajaran fiqh, ( kitab, matan Taqrib, Al-Bajuri Sampai I’anatut Thalibin ) nahwu saraf, bahasa arab, Tasauf, Mantiq, Muhadarah dan yang sangat diminati oleh santri diniyah adalah belajar Tilawah Al-Quran dan khusus yang SD dan SMP adalah Hafiz Al-Quran dan hal ini sudah membuahkan hasil di berbagai tempat perlombaan dan di MTQ Kab. Pidie. 
dayah ullumud diniyah DAUD Blang Paseh
Kemudian yang menjadi daya tarik tersendiri bagi santri khusus laki-laki adalah adanya seni beladiri dayah ( BEDIDA ) beladiri ini dirintis oleh Ust. Fuad  yang bertujuan untuk melindungi diri dan dayah dari orang-orang yang berbuat jahat, adapun klasiknya beladiri ini adalah penggabungan dari beberapa unsur seni beladiri yang ada yang masing-masing akan diajarkan, termasuk cara melempar pisau (kunai/knife throwing), double stik dan juga teknik bermain pedang.
Selain beladiri diniyah juga mengajarkan olahraga yang lain, seperti bulu tangkis, bola kaki dan lain-lain dan yang menjadi favorit hobi santri juga adalah memancing pada saat selesai belajar mengaji karena letak strategis diniyah yang di kelilingi oleh waduk.
Dulunya diniyah terkenal sebagai tempat belajar anak SD/TPA/IQRAK, tapi sekarang bukan hanya anak SD yang Belajar Di Dinyah Tapi Juga sudah Dibuka Lokal Khusus Mulai jenjang SD sampai dengan Kuliah, Bahkan Ada Santri Yang Sudah Selesai Kuliah, disana juga menyediakan penginapan bagi satri yang ingin bermalam disana, dan berarti bukan hanya santri dalam kawasan blang paseh saja yang mengaji di diniyah, tapi juga santri yang tinggal di simpang tiga, lampoh saka, teubeng, dan caleue juga menimba ilmu disana. Dan sampai sekarang sudah sangat banyak santri yang lulus dari diniyah, diantara mereka ada yang melanjutkan ke dayah samalanga, dayah isafuddin ,dayah terpadu lainnya, dan juga ada yang sudah menjadi dewan guru di Dayah Ullumud Diniyah.

Dan dipertengahan tahun 2018 dayah pimpinan diniyah dipimpin oleh Tgk. Hatimul Ahdal, S.KM. pada masa ini santri jauh lebih pesat dan meningkat dan sudah membuat relasi kerja dengan organisasi lain dan dayah yang lain seperti organisasi Pelajar Islam Indonesia ( PII ) yang membuat Basic training selama 7 hari di dayah diniyah, kemudian juga dari Himpunan ulama dayah ( HUDA ) kabupatrn pidie, kemudian Rabithah thaliban Aceh ( RTA ) kabupaten pidie.
Tgk Hatimul Ahdal, S.KM


Semoga kedepan Dayah Ullumud Diniyah tetap jaya dan tetap  melahirkan para ilmuan dibidang agama Islam khususnya dan ilmu pengetahuan Alam umumnya.
Wallahu a’lam






Ketua Huda kabupaten pidie Waled jafar Tangse memimpin Rapat HUDA kecamatan Kita sigli di diniyah blang paseh





1 komentar:

  1. semoga Blog Dayah ullumud diniyah blang paseh ini bermanfaat, dan kami menerima kritikan dan saran yang membangun dari pembaca semuanya. thanks

    BalasHapus